Awal kisah, Konon pada jaman dahulu kala. Ki Wanakerti membabat hutan belantara yang kemudian berubah menjadi sebuah pedukuhan. Jika sekarang padukuhan ini bernama desa Muntur, Sebuah desa di kecamatan Losarang kabupaten Indramayu Jawa Barat.
Kembali ke masa lalu, Dalam kisah asal usul ki Buyut Gentong ini ada tokoh yang bernama Mastraputra, Katanya tokoh ini memiliki istri bernama Nyi Karni atau Nyi Ronggeng yang berasal dari wilayah Pajajaran.Konon dalam perkawinannya itu, Nyi Karni tidak disukai oleh mertuanya, karena masih beragama Hindu. Sebagai bukti bhakti dan kesetiannya pada sang suami dan mertuanya. Nyai Karni pun masuk Islam. Namun, Nyi Karni tetap tidak diterima sebagai menantu.
Nyi Karni sedih dan kecewa.
Nyi Karni sedih dan kecewa.
Nyi Karni yang berparas cantik dan berperilaku baik ini pun menyingkir ke Karanganyar Kecamtan Kandanghaur untuk menenangkan diri.
Cara Nyi Karni menenangkan diri ialah bertapa brata sampai beliau meninggal dunia. konon di Tempat di tempat bertapanya Nyi Karni disebut Buyut Ronggeng.
Cara Nyi Karni menenangkan diri ialah bertapa brata sampai beliau meninggal dunia. konon di Tempat di tempat bertapanya Nyi Karni disebut Buyut Ronggeng.
Walaupun Nyi Karni di perlakukan tidak mengenakan di desa Muntur, Tetapi karena rasa setia dan cintanya pada suaminnya, Nyi Karni tidak pernah menyimpan dendam sedikitpun. justru Nyi karni senantiasa menjaga anak cucu dan keturunannya yang tinggal di areal ki Buyut Gentong. Pada masa itu, Areal ki Buyut Gentong yang menjadi cikal bakal Desa Muntur. Maka tak heran jika Ki Buyut Gentong adalah leluhurnya orang Muntur.
Sementara nama Desa Muntur berasal dari candra desa Santing yang tertulis sebagai berikut:
Bubare sing penganjunan
Karangsinom let sewengi
Bocah santing kegunturan
Losarang caket margi
Karimun gudang nanjung
Karanganduk bangler margi
Miwah puntang jangga
Karangmalang sabrangan aris
Karangkletak rancagunda
Ke depok-depok
Dalam candra desa yang tertulis kata Muntur di ambil dari kalimat “bocah santing kegunturan”. Maksud dari kata itu adalah. Konon di masa lampau terjadi uru - ara yang sangat kejam oleh seorang jawara, Sampai suaranya gumuruh gumuntur bergaung kemana-mana.
Jadi bisa disimpulkan, Bahwa nama Muntur berasal dari candra desa yang ada di desa Santing. Konon berdasarkan catatan dari sebuah lontar. Desa Santing lebih tua dari desa Muntur.
Itulah asal-usul nama desa Muntur.
Konon Di dekat Buyut Gentong terdapat kuburan Demang Margadipura, Pejabat Jaman Belanda Distrik Losarang.
Tanah Buyut Gentong dahulu dijaga oleh Kaki dan Nini Rati yang berasal dari Trusmi.
Areal Buyut Gentong dulu pernah terbakar sekitar tahun 1959. Insident ini terjadi di Jaman DI. Yang mengakibatkan gentong aslinya hilang, Menurut isu gentong itu dibawa ke Cirebon.
Sementara pohoon asem gede di perkirakan sudah berusia lebih dari 600 tahun.
Disebelah utara Desa Santing terdapat makam Buyut Mulus, Beliau Pendatang dari Kerawang, Dan masih salah satu leluhur warga Desa Muntur.
Sementara sumber lain dari Paguyuban Buyut Gentong mengisahkan tentang asal usul ki Buyut Gentong sebagai berikut;
Sementara nama Desa Muntur berasal dari candra desa Santing yang tertulis sebagai berikut:
Bubare sing penganjunan
Bocah santing kegunturan
Losarang caket margi
Karimun gudang nanjung
Karanganduk bangler margi
Miwah puntang jangga
Karangmalang sabrangan aris
Karangkletak rancagunda
Ke depok-depok
Dalam candra desa yang tertulis kata Muntur di ambil dari kalimat “bocah santing kegunturan”. Maksud dari kata itu adalah. Konon di masa lampau terjadi uru - ara yang sangat kejam oleh seorang jawara, Sampai suaranya gumuruh gumuntur bergaung kemana-mana.
Jadi bisa disimpulkan, Bahwa nama Muntur berasal dari candra desa yang ada di desa Santing. Konon berdasarkan catatan dari sebuah lontar. Desa Santing lebih tua dari desa Muntur.
Itulah asal-usul nama desa Muntur.
Konon Di dekat Buyut Gentong terdapat kuburan Demang Margadipura, Pejabat Jaman Belanda Distrik Losarang.
Tanah Buyut Gentong dahulu dijaga oleh Kaki dan Nini Rati yang berasal dari Trusmi.
Areal Buyut Gentong dulu pernah terbakar sekitar tahun 1959. Insident ini terjadi di Jaman DI. Yang mengakibatkan gentong aslinya hilang, Menurut isu gentong itu dibawa ke Cirebon.
Sementara pohoon asem gede di perkirakan sudah berusia lebih dari 600 tahun.
Disebelah utara Desa Santing terdapat makam Buyut Mulus, Beliau Pendatang dari Kerawang, Dan masih salah satu leluhur warga Desa Muntur.
Buyut Mulus |
Sementara sumber lain dari Paguyuban Buyut Gentong mengisahkan tentang asal usul ki Buyut Gentong sebagai berikut;
Pohon asam yang berada di areal Ki Buyut Gentong sudah berusia 615 tahun ( sumber literatur naskah dan metafisika ).
Namun hal ini tidak bisa menjadi patokan, karena masih perlu kajian dari ilmu sains untuk menentukan umur pohon asem gede ki Buyut Gentong. Jika di lihat dari usianya berarti pohon asem di ki Buyut Gentong usia nya lebih tua dari berdirinya Kesultanan Cirebon.
Menurut naskah dan sejarah lisan. Ketika itu Mbah Kuwu Sangkan alias Pangeran Cakrabuana, melintasi kali cimanuk dari Cirebon menuju Subang serta ke Banten untuk mensyiarkan Agama Islam di tanah Jawa bagian Barat. Ketika itu beliau berhenti dan beristirahat. Ketika itu Pangeran Cakrabuana memakan buah asem, lalu bijinya beliau buang di areal tempatnya beristirahat. Lambat laun berlalu pohon aseem itu tumbuh besar.
Sampai - sampai setiap Pangeran Cakrabuana hendak ke Subang atau ke Banten, Pasti beristirahat di bawah pohon asem itu. Bahkan perahu yang ia naikin pun di ikatnya di pohon asem itu.
Singkat kisah, Pangeran Cakrabuana menyuruh muridnya yang berjumlah 7 orang pergi ke barat kali Cimanuk untuk membuka hutan dan menyebarkan agama islam. Dan tempat yang di tujuh ke tujuh murid Pangeran Cakrabuana uitu, Jika sekarang adalah kecamatan Losarang. Dan inilah ketujuh murid Pangeran Cakrabuana menurut beberapa sumber lisan:
1. Wanayasa
2. Wanakerti
3. Wanareksa
4.-7 nama belum di ketahui, perlu penggalian sumber lanjutan.
Dalam hal ini, Yang berkaitan dengan Buyut Gentong adalah Wanareksa. Konon Wanareksa menydiakan gentong yang terbuat dari tanah liat yang berisi air bersih itu keperluan masyarakat sekitar atau para pendatang yang kehausan.
Sementara mengenai Gentongnya, menurut sumber lisan. Gentong itu masih ada, ada yang mengatakan dibawah ke Banten, ada juga yang mengatakan di bawah ke Cirebon. Menurut Paguyuban Ki Buyut Gentong sendiri,Gentong yang di bawa Wanareksa ada di bawah pohon asem sendiri. Menurutnya berfikir dengan logika bukan dengan mistis.
Serta jika ingin mengungkap lebih jelas perlu penelitian lebih lanjut serta menggali berbagai sumber (fakta sejarah) mengenai Sejarah Ki Buyut Gentong. Karena sejarah Ki Buyut Gentong erat kaitannya dengan kesultanan Cirebon dan cikal bakal sejarah Desa-Desa di sekitarnya.
Demikian legenda asal usul nama desa Muntur dan Ki buyut Gentong yang berada di kecamatan Losarang Indramayu Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar